Artikel ilmiah Bahasa Indonesia
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN
FILTERING STATUS HOAX DI MEDIA SOSIAL
Nasimah
Program
Studi S1 Teknik Informatika
Abstrak
Di dalam era kemajuan teknologi saat ini, website portal
berita banyak bermunculan, hal ini
mengakibatkan sangat sulit melakukan filtrasi dan
klarifikasi atas kebenaran dan validasi pemberitaan didalamnya, belum lagi
persaingan antar website portal berita ini yang menginginkan websitenya selalu
banyak yang mengakses di dunia maya. Berdasarkan hal itu tidak jarang digunakan
isu isu yang sedang HOT dan bahkan yang belum terbukti kebenarannya dan
cenderung hoax sudah diberitakan dengan gaya bahasa yang menggelitik bahkan
membuat banyak orang percaya dalam pemberitaan tersebut. Oleh karena itu sebuah
website klarifikasi berita hoax yang diberi nama Klaberhoax, diusulkan untuk
dibuat. Klaberhoax adalah sebuah website klarifikasi berita hoax yang
menggunakan orientasi web 2.0
Kata
Kunci: Teknologi, Filtrasi, Klarifikasi,
Hoax
1. Pendahuluan
(1) Latar
Belakang Penelitian
Di dalam era kemajuan dan kemudahan
teknologi saat ini, banyak website portal berita bermunculan. Web portal berita
ini menyajikan berita berita dengan mudah melalui teknologi CMS (content
manajemen system)[2]. Hal ini mengakibatkan banyak dan beragamnya berita yang
disajikan pada web portal berita tersebut sehingga sangat sulit melakukan
filtrasi dan klarifikasi atas kebenaran dan validasi pemberitaan didalamnya.
Persaingan antar website portal berita dimana menginginkan websitenya selalu
banyak yang mengakses di dunia maya dan berada dalam halaman pertama search
engine dalam kata kunci apapun dalam pemberitaan. Berdasarkan hal itu tidak
jarang digunakan isu yang sedang naik daun dan bahkan yang belum terbukti
kebenarannya dan cenderung hoax sudah diberitakan dengan gaya bahasa yang
menggelitik bahkan membuat banyak orang percaya dalam pemberitaan tersebut.
Banyak tindakan yang dilakukan oleh
pemerintah dan masyarakat untuk menekan dan membuktikan suatu berita mulai
salah satunya dengan membentuk sebuah tim yang dapat mengklarifikasi sebuah
berita. Selain pemerintah ada juga tim yang dibentuk dari salah satu web portal
berita. Namun berita yang di isukan sangat banyak dan membutuhkan waktu
klarifikasi yang tidak sebentar, juga pengambilan kesimpulan suatu berita
dikatakan hoax membtuhkan uji publik terlebih dahulu[5], hal ini juga merupakan
peran aktif masyarakat dalam melawan hoax[6].
Konsep Web 2.0 merupakan sebuah
revolusi bisnis di dalam industri komputer yang mengijinkan pengunjung web
untuk bersama-sama memiliki dan mengontrol konten sehingga web yang menggunakan
konsep Web 2.0 memiliki aspek jaringan sosial. Web 2.0 adalah istilah untuk
suatu aplikasi web yang orientasi proses bisnis dan arsitektur layanannya
mengedepankan kontribusi dari setiap penggunanya serta memberikan fitur-fitur
yang mempermudah pengguna untuk mempersonalisasi kebutuhannya. Sehingga tidak
ada ketentuanketentuan khusus yang perlu dipenuhi untuk membangun sebuah
aplikasi web yang digolongkan sebagai aplikasi web2.0.
(2) Tujuan
Penelitian
Adapaun
tujuan dari penelitian ini yaitu :
1.
Untuk mengasilkan teknologi filtering status hoax di media sosial
2.
Untuk dijadikan pencegahan bagi masyarakat agar terhindar dari HOAX
3.
Untuk meminimaisir berita HOAX
(3) Manfaat Penelitian
1. Agar masyarakat lebih waspada
2. Sebagai penentu masyarakat untuk mengetahui status atau
berita HOAX
3. Sebagai literatur untuk peneliti selanjutnya
2. Kajian Pustaka dan Pengembangan Hipotesis
2.1. Definisi HOAX
Hoax adalah kabar, informasi, berita
palsu atau bohong. Sedangkan dalam KBBI disebut dengan hoaks yang artinya
berita bohong
Hoax merupakan ekses negatif
kebebasan berbicara dan berpendapat di internet. Khususnya media sosial dan
blog.8 Sedangkan menurut wikipedia, hoax adalah usaha untuk menipu atau
mengakali pembaca/pendengarnya untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta
berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut adalah palsu
Hoax bertujuan membuat opini publik,
menggiring opini, membentuk persepsi, juga untuk bersenang-senang yang menguji
kecerdasan dan kecermatan pengguna internet dan media sosial.
2.2. Ciri-ciri HOAX
a. Didistribusikan via email atau media sosial karena efeknya
lebih besar
b. Berisi pesan yang membuat cemas, panik para pembacanya
c. Diakhiri dengan himbauan agar si pembaca segera
memforwardkan warning tersebut ke forum yang lebih luas. Hoax memanfaatkan
iktikad baik si pembaca, sehingga pembaca email ini tanpa meneliti terlebih
dahulu kebenaran beritanya, langsung segera menyebarkannya ke forum yang lebih
luas. Akibarnya lalu lintas peredaran data di internet makin padat dengan
berita yang tidak benar
d. Biasanya pengirim awal hoax ini tidak diketahui
identitasnya.
3. Metode Penelitian
3.1. Analisis Kebutuhan
Pada langkah ini dilakukan
menentukan solusi serta kebutuhan terhadap website yang diperlukan. Model ini
juga menyediakan sumber ide perancangan untuk membantu analisis
mengidentifikasikan sumber yang ada bagi sistem yang baru. Sistem berjalan ini
akan digambarkan dengan menggunakan UML dengan tools yang digunakan yaitu Star
Uml.
3.2. Perancangan Modelling Sistem
Pada tahap ini dilakukan perancangan
dan memodelkan sistem yang telah dirancang sebelumnya. Perancangan menggunakan
bahasa pemograman php dan database mysql.
3.3. Perancangan Navigasi Website
Pada tahap ini dilakukan perancangan
perpindahan halaman website (Navigasi) sesuai dengan rancanan sistem yang telah
dibuat sebelumnya. Sistem yang akan dibuat adalah sebuah jejaring sosial.
3.4. Pembuatan Sistem
Pada tahap ini dilakukan pengkodean
sesuai dengan model dan rancangan yang telah dilakukan sebelumnya.
4. Hasil dan Pembahasan
4.1. Analisa
dan Kebutuhan Sistem
Berkembangnya
teknologi informasi dengan pesat membuat sangat mudahnya pengiriman data dan
penyampaian informasi, hal ini tentunya akan memudahkan kegiatan dalam segala
segala aspek kehidupan. Internet merupakan sebuah jaringan yang mampu
menghubungkan orang orang dalam segala hal. Teknologi web 2.0 memungkinkan para
pengguna atau penggunjung, seperti halnya pada penelitian yang dilakukan oleh
ingel zibriel tentang pemanfaatan teknologi web 2.0 dalam pembuatan sebuah
ensiklopedia nusantara, dimana akan memfasilitasi suatu ilmu pengetahuan dan
pendidikan formal atau informal dari seluruh nusantara[3].
Web portal
merupakan salah satu teknologi informasi yang mampu menghasilkan informasi
kepada masyarakat luas melalui penghubung internet. Namun dalam hal tertentu
pihak pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kemudahan teknologi ini
untuk kepentingan tertentu. Pemanfaatan web portal berita dalam penyampaian
informasi menjadi kompleks dan membutuhkan waktu dan pemahaman yang lebih untuk
dapat memahami berita tersebut sehingga menjadi sulit dibedakan kebenaran
tonten tersebut[7]. Tak jarang juga pemberitaan dalam web portal berita
terbukti hoax atau diduga menghasut guna adanya kepentingan tertentu. Hoax tersebut
memanfaatkan ketidaktahuan, rasa takut dan kekhawatiran orang orang akan suatu
peristiwa.
Dengan
memanfaatkan teknologi web 2.0 dimana dengan membuat suatu dengan tujuan
membahassesuatu atau saling berbagi pengetahuan[4]. Maka dibuatlah sesuatu Jejaring
dengan mengadopsi teknologi web 2.0 kemudian akan dimanfaatkan untuk membahas
suatu isu pemberitaan dalam suatu web portal. Dalam pembahaan isu pemberitaan
akan digunakan konsep sosial media. Dengan pembahasan dan klarifikasi berbasis
sosial media serta dengan dukungan teknologi 2.0 diharapkan akan lebih terbuka
dan berwawasan lebih luas, dan juga masyarakat bisa melakukan analisis
secara mandir terhadap bahasan bahasan yang ada.
4.2. Perancangan Sistem
Berdasarkan pembahasan diatas akan
dibuat website berbasis sosial media untuk klarifikasi dan pembahasan suatu
berita yang dianggap isu oleh masyarakat. Dalam pembuatan aplikasi ini
diperlukan 3 aktor, dimana peran masing masing aktor dilihat pada tabel 1.
No |
Aktor |
Peran/Deskripsi |
1. |
Visitor |
Visitor adalah pengunjung website
yang melihat lihat website, visitor dapat melihat post dan melihat analisis
klarifikasi berita. Sedangkan untuk dapat post isu baru visitor harus
mendaftarkan diri menjadi user pengguna website. |
2. |
User (Member) |
User adalah seorang yang telah
mendaftarkan diri untuk mendapatkan fasilitas lanjutan. Setelah menjadi
member mereka dapat membuat post baru terhadap berita yang dianggapnya suatu
isu, selain itu user dapat melakukan vote terhadap berita berita yang dianggapp
isu sebagai keikutsertaan dalam klarifikasi pemberitaan tersebut. |
3. |
Admin |
Admin adalah seorang yang dengan
tugas mengatur user, konten, dan berita sedang diisukan |
Aktor - aktor diatas akan berperan sesuai
fungsinya dalam website sosial media sehingga dapat memberikan kita gambaran
yang lebih luas tentang kebenaran suatu pemberitaan, berikut diagram usecase
modelling dari website sosial media klaberHOAX.
Gambar 1. Usecase Diagram
Klarifier adalah fasilitas dan prosedur dalam sistem yang
digunakan untuk pengguna dalam memberikan klarifikasi(vote) dari sebuah berita
yang dijadikan isu oleh pengguna lainnya, vote yang diberikan harus disertai
dengan sumber bukti sebagai dukungan sebuah vote.
Gambar 2. Diagram aktifitas
user untuk klarifikasi berita
Post isu adalah fasilitas dan prosedur dalam sistem yang
digunakan untuk pengguna dalam membuat dan menanyakan sebuah berita yang
dianggap sebuah isu olehnya, dimana post isu berita tersebut mendapat
klarifikasi dan kejelasan serta pembelajaran dari masyarakat luas. Berita yang
dapat dibuat post oleh user adalah berita yang berada di internet yang bisa
diakses dengan menggunakan sebuah link.
Gambar 3. Diagram Aktivitas membuat
post baru user
Dalam kebutuhan penyimpanan data dibutuhkan suatu database
yang terorganisasi dengan baik dan efisien dalam menyimpan dan memanggil data.
Data yang dimaksud adalah data member, posting, vote posting, dan komentar
member. Adapun perancangan untuk database dapat dilihat di bawah ini:
Gambar 4. Diagram Kelas Sistem
5. Kesimpulan dan Keterbatasan
Setelah melalui beberapa tahap diatas terbuatlah aplikasi berbasis sosial media, dimana para pengguna dapat berinteraksi satu dengan yang lainnya di suatu konten yang dibuat juga oleh pengguna lainnya.. Dengan dibuatnya aplikasi ini pengguna dapat melakukan klarifikasi sebuah pemberitaan online dimana pengguna juga banyak mendapat masukan dan bertambah wawasannya dikarenakan wawasan tersebut yang diberikan oleh pengguna lain yang lebih memahami dan mempunyai bukti keilmuan yang relevan.
6. Referensi
[1] Shuen, Amy. 2008. Web 2.0: A Strategy Guide
.
[2] Umar, Rusdy, Dkk. 2011. Implementasi Content
Manajemen Sistem(CMS) pada situs portal berita.
Proceedings, komputer dan sistem intelijen(KOMMIT2004)
ISSN:1411-6286, agustus
2004
http://repository.gunadarma.ac.id/226/1/IMPLEMENTASI%20CONTENT%20MANAGEMENT_UG.pdf
[3] Zibriel, Igel. Supangkat, Suhono H. 2008. Ensiklopedia
Nusantara Menggunakan Orientasi Web 2.0. e
Indonesia Initiative 2008 (eII2008), mei 2008
[4] Paroutis, Sotirios. Al Saleh, Alya. 2009). Determinants
of knowledge sharing using Web 2.0 technologies.
[5] Red: Ilham, Komnas HAM: Situs Dituduh Hoax Harus Diuji
Publik Sebelum Diblokir,
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/01/17/ojxgei361-komnas-ham-situs-dituduh-hoax
harus-diuji-publik-sebelum-diblokir diakses tanggal 20
Februari 2017
[6] RED: Hermawan Bayu, Legislator PKB Ajak Masyarakt Aktif
Lawan Hoax
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/01/17/ojxgo9354-legislator-pkb-ajak-masyarakt-aktif
lawan-hoax Imanulhaq, KH maman diakses tanggal 20 februari
2017
[7] Andarningtyas, natisha. Apa itu hoax?
http://www.antaranews.com/berita/605171/apa-itu-hoax diakses
tanggal 20 februari 2017
[8] Wirawan, Rusdy .2017 Perancangan Aplikasi sosila
media untk analisis berita hoax.
https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/sintak/article/download/5520/1646
Komentar
Posting Komentar